Table Of Contents
Barapan Kebo atau Karapan Kerbau adalah tradisi yang telah berlangsung secara turun-temurun di Pulau Sumbawa. Konon, acara ini berawal dari kebosanan para petani saat membajak sawah dengan kerbau. Untuk menyegarkan suasana, muncul ide untuk mengadu kecepatan kerbau-kerbau terbaik dalam sebuah perlombaan.
Berikut adalah lima fakta menarik tentang Barapan Kebo di Pulau Sumbawa:
1. Perangkat Pertandingan yang Unik
Seperti balapan pada umumnya, Barapan Kebo memiliki perangkat pertandingan tersendiri. Untuk perlombaan ini diperlukan:
- Sepasang kerbau
- Sebidang sawah berlumpur sebagai arena lomba
- Joki kerbau
- Petugas di garis start dan finish
- Pencatat waktu
Perlombaan ini dimulai dari garis start seperti balapan lain. Namun, yang membedakannya adalah garis finish yang unik, yaitu sebuah kayu yang ditancapkan di tanah, disebut “Saka”. Kerbau-kerbau peserta harus menyentuh Saka ini untuk dinyatakan menang.
2. Aturan dan Teknik Balapan
Dalam Barapan Kebo, dua ekor kerbau dipasangkan dengan kayu yang disebut “Noga” di leher mereka, agar mereka bisa berlari beriringan. Di tengah Noga, ada kayu yang memanjang ke belakang yang berfungsi sebagai pijakan untuk joki, yang disebut “Kareng”. Para joki biasanya membawa cambuk untuk memacu kecepatan kerbau.
Kerbau dilepas satu per satu, bukan berbarengan. Kerbau yang tercepat dan berhasil menyentuh Saka di garis finish dinyatakan sebagai pemenang.
3. Menjadi Joki Barapan Kebo Tidak Mudah
Menjadi joki dalam Barapan Kebo bukanlah tugas mudah. Diperlukan keseimbangan tinggi untuk mengendalikan kerbau-kerbau ini, terutama karena arena yang berlumpur bisa sangat licin dan menghalangi penglihatan. Tak jarang, joki-joki tergelincir dan terjatuh ke kubangan, yang seringkali mengundang tawa dari para penonton.
4. Barapan Kebo sebagai Simbol Prestise
Bagi masyarakat Sumbawa, kemenangan kerbau dalam Barapan Kebo membawa kebanggaan tersendiri. Meskipun hadiah dalam perlombaan ini tidak besar, dan biaya operasionalnya sering kali lebih tinggi, pemilik kerbau pemenang tetap merasa bangga. Nilai gengsi dari kemenangan ini bahkan dapat melambungkan harga kerbau hingga ratusan juta rupiah.
5. Ajang Pertarungan Para “Sandro”
Dalam Barapan Kebo, setiap kerbau biasanya memiliki sandro atau dukun sendiri. Tugas sandro adalah memastikan kerbau lawan tidak dapat menyentuh Saka di garis finish, bahkan membuat kerbau lawan berbelok atau lari tak tentu arah. Tidak heran, ajang Barapan Kebo juga menjadi pertarungan para sandro yang menggunakan kemampuan spiritual mereka.
Saksikan Langsung Budaya Barapan Kebo di Sumbawa!
Tertarik untuk menyaksikan langsung balapan kerbau yang unik ini? Yuk, liburan ke Sumbawa dan temukan petualangan seru yang akan membawa Anda lebih dekat dengan budaya lokal yang kaya!