Ogoh-Ogoh – Di Lombok ada Bali. Rasanya benar sekali kalimat di depan menjadi salah satu jargon di dunia pariwisata Lombok.
Pulau Lombok yang memang berada tepat di sebelah timur Pulau Bali ini juga dihuni oleh banyak masyarakat Hindu Bali. Tidak heran bila event-event budaya dan bangunan-bangunan Pura banyak sekali kita temukan di pulau ini.
Salah satu dari event budaya Umat Hindu di Lombok yaitu pawai ogoh-ogoh. Pawai ini menandai proses Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu terutama di Kota Mataram. Untuk tahun ini, pawai ogoh-ogoh berjalan lancar, semarak, dan aman.
Sebanyak 120 ogoh-ogoh dengan melibatkan 88 Sekha Teruna Teruni (STT), banjar/lingkungan yang berasal dari Kota Mataram, turut meramaikan kegiatan yang dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936.
Ogoh-ogoh yang pada umumnya diusung oleh para remaja itu, sejak pagi telah bersiap di depan Kantor Lurah Cakranegara Barat. Arak-arakan diiringi musik dari gamelan khas Bali. Puluhan ribu warga Mataram memadati bagian kiri dan kanan jalan sepanjang Jalan Pejanggik dan Jalan Langko.
Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dalam sambutannya diacara pembukaan Festival Ogoh-Ogoh ini mengatakan, Kota Mataram merupakan kota dengan hegemoni masyarakat yang multi etnis serta dengan entitas budaya masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan keagamaan sekaligus kegiatan kebudayaan merupakan manivestasi dari visi Kota Mataram yang Maju Religius dan Berbudaya. Pemerintah Kota Mataram terus mendorong komponen masyarakat kota untuk senantiasa memelihara sikap toleransi dan tenggang rasa antar umat beragama.